(progresif news.id) Pesawaran —Buah pisang atau dalam istilah asingnya disebut banana banyak ditanam warga masyarakat di kawasan Gunung Betung Kabupaten Pesawaran, dari hasil pantauan wartawan Media ini dikawasan itu Sabtu, (19/11).
Hasil pisang yang diperkirakan mencapai sekitar 8 Ton, anggkut melalu kendaraaan pusa, yang rencananya akan di bawa ke pulau Jawa oleh salah satu warga berinisial Abah Syam, warg desa Sukadadi, Kecamatan Gedung Tataan. setidaknya sekitar 8 ton buah pisang dimaksud diangkut ke pulau Jawa menggunakan kendaraan besar.
Buah pisang berjenis pisang Ambon itu menurutnya diangkut ke Jakarta dengan menggunakan mobil truk melalui pelabuhan laut Bakauheni Kalianda Kabupaten lampung selatan,mengingat jarak Lampung Jakarta relatif jauh ujar Syam,pisang yang dibelinya dari para petani kebun disana harus dalam keadaan mentah sebab katanya lanjut,jika pisang yang dibeli sudah dalam keadaan masak sudah dapat dipastikan akan rontok dari tandannya Ditemui terpisah Slamet(53) warga dusun Sumber Sari desa Cipadang salah seorang petani pisang menjawab pertanyaan mengatakan,sejak beberapa tahun ini kalangan petani mengeluh kan munculnya virus yang menyerang tanaman pisang jelasnya.jenis virus itu menyerang buah pisang akibatnya buah pisang menjadi layu dan mengakubat kan gagal panen tandasnya.ikhwal virus seperti ini ujar Slamet sudah ada sejak puluhan tahun silam namun hingga kini belum diketemukan insektisida jenis apa untuk membasmi virus dimaksud Kecuali itu didapat penjelasan salah ini harga pisang Ambon mentah ditingkat petani mencapai Rp 2500 per kilogram,pisang jenis kepok mencapai
Rp 1600 per kilogram.takkala ditanyai mengenai harga komoditas pertanian lainnya dikawasan itu diperoleh keterangan dari beberapa warga setempat menurut Asan(60) harga jual hasil pertanian yang kini sangat mempetihatin kan adalah jahe kini harga jual ditingkat petani hanya sebesar
Rp 3000/ per kilo gram,sedianya ujar Asan harga jual jahe pernah mencapai Rp 15000/ per kilo gram banyak tanaman jahe petani kendati sudah saatnya dipanen terpaksa sengaja tidak dipanen karena terjadi
pluktuasi harga komoditas pertanian jenis jahe ini tutur Asan menutup pembicaraan. (Djunaidi)