(ProgresifNews.id) Lampung Selatan—Dugaan korupsi penyalahgunaan dana BOS di SMA Negeri 2 Kabupaten Lampung Selatan tahun 2021-2022, akibat ulah para oknum yang tamak akan harta membuat dunia pendidikan disana telah tercoreng.
Menurut keterangan yang dihimpun koran ini dari berbagai sumber, bahwasannya pada tahun 2021, anggaran yang dikucurkan pemerintah pusat guna menunjang dunia pendidikan disana khususnya di Sekolah Menengah Atas Negri 2 Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan diduga telah terjadi indikasi Mark-up hingga korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), yang mencapai ratusan hingga milyaran.
Seperti diketahui, pada tahun 2021, SMAN 2 Kalianda dikucurkan anggaran yang bersumber dari Anggaran pendapatan Belanja Negara ( APBN), melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayan Provinsi Lampung senilai Rp1,5 miliar, untuk membiayai 10 aitem kegiyatan.
Sumber menerangkan pada realisasi :
Tahap 1 sebesar Rp. 450.000.000,- yang digunakan untuk peningkatan siswa sebanyak 1000 siswa.
Pada realisasi Tahap 2 sebesar Rp. 599.400.000,- yang digunakan untuk peningkatan siswa sebanyak 999 siswa.
Realisasi Tahap 3 sebesar Rp. 461.250.000,- yang digunakan untuk peningkatan siswa sebanyak 1025 siswa.
Dari besaran kegiyatan dimaksut yang menjadi lahan bancakan oleh oknum SMAN 2 Kalianda seperti biaya Pemeliharaan sarpras sekolah, pembayaran honor, kegiatan pembelajaran ekskul, pengembangan perpustakaan dan adminitrasi kegiatan sekolah dimana itu ada tiga tahap pencairan dan nilainya lumayan besar. Namun hal itu akan diperinci dalam pemberitaan mendatang.
Untuk itu saya akan membongkar permainan sekolah ini sampai ke akar-akarnya,” tegasnya.
Selain itu, terkait penyaluran bantuan dana Program Indonesia Pintar (PIP) yang dikucurkan pemerintah pusat di SMAN 2
Kalianda selama ini berdasarkan informasi dilapangan, bantuan tersebut belum pernah diterima sejumlah siswa setempat.
“Benar kalau kartu PIP nya diberikan pihak sekolah kepada masing-masing siswa yang menerima. Tapi sampai saat ini siswa-siswa penerima PIP tersebut tidak sepenuhnya menerima bantuan tersebut,” bebernya.
Hingga berita ini diturunkan pihak sekolah, khusus Herwansyah selaku kepala sekolah SMAN 2 Kalianda belum dapat dimintai tanggapan terkait adanya hal itu. (Red)