( Progresif News.id ) Pesawaran—Terhitung sejak tahun pelajaran 2021 hingga kini, SDN 56 yang beralamat di Dusun Sukamarga, Desa Gedungtataan, Kabupaten Pesawaran, bangkrut tidak adanya lagi pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, hal itu dipicu akibat Siswa siswi di wilayah setempat enggan bersekolah disana.
Dari hasil wartawan koran ini dilapangan, pengakuan dari salah satu warga sekitar yang enggan namanya di sebutkan, pada tahun 2022 ini, siswa-siswi dari kelas satu hingga kelas enam hanya 41 siswa, dan belum sekolah itu dinyatakan tutup Oknum Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesawaran sudah melakukan pengambilan dari meja, kursi hingga mebeler lainnya, ujar warga yang ada di sekitar Bangunan Sekolah SD 56 Gedung Tataan kepada wartawan, Rabu, (15/6).
Ditempat terpisah, Salah satu tokoh Masyarakat mengatakan ” banyak anak usia sekolah yang berdomisili di Dusun Sukamarga, ucapnya. Namun entah mengapa para Wali Murid tidak mau menyekolahkan anak mereka disana, mereka justru memilih menyekolahkan anak mereka ke Sekolah yang lebih Jauh dari kediaman mereka, ada yang sampai tiga hingga empat kilo jauhnya dari rumahnya. Urainya.
Iya menambahkan, adanya hal itu di akibatkat SDN 56 kwalitas para Dewan Guru dinilai kurang mampunya memberikan pelajaran seperti sekolah-sekolah lain, melainkan para dewan guru tiba di sekolah bukan mengajar siswanya melainkan para Guru asik Ngerumpi, khususnya para guru perempuan, lanjutnya.
Masih kata dia, seingat saya sekolah 56 Gedung Tataan belum pernah mengikuti lomba seperti Cerdas Cermat dan Ipen ipen lainnya, bahkan seperti Komite sekolah tidak berfungsi, tutupnya.
Dari hasil pengamatan lainnya, lahan yang didirikan sekolah SDN 56 Diperoleh dari lahan Hibah milik Hi.M.Yunan Yatim seorang tokoh adat. Gedung Tataan, dengan catatan kedua belah pihak, Apa bila dikemudian hari Gedung SDN tersebut ternyata tidak berpungsi maka areal tanah lokasi berdirinya gedung SDN 56 ini akan diambil kembali oleh pihak pemberi wakaf ujar sumber media ini menutup penjelasan nya ( JA ).