Lampongonline.com, Bandar Lampung – Tiga bupati di Lampung yakni bupati Lampung Utara (Lampura), Mesuji dan Tulang Bawang Barat (Tubaba) terpapar Covid-19.
Hal itu diketahui saat Rapat Konsolidasi Penanganan COVID-19 kabupaten/kota di Provinsi Lampung bersama Forkopimda dan bupati/wali kota, yang digelar secara virtual di Rumah Dinas Gubernur Mahan Agung, Senin (26/7/2021).
Rapat dipimpin Gubernur Lampung Arinal Djunaidi tersebut membahas terkait tata kelola penanganan COVID di wilayah setempat.
Saat rapat digelar, ternyata tidak dihadiri tiga bupati, yakni Bupati Tulang Bawang Barat (Tubaba) Umar Ahmad, Bupati Mesuji Saply TH, dan Bupati Lampung Utara Budi Utomo.
Saat rapat, tiga kabupaten itu diwakilkan pejabat daerah setempat.
Arinal menyatakan, ketiga bupati tersebut berhalangan hadir dan diwakilkan pejabat lainnya.
Sedangkan Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Fahrizal Darminto, menyatakan, pihaknya mendapat informasi ketiga bupati itu sedang menjalani isolasi mandiri.
“Rapat ini digelar gubernur minta wali kota dan bupati yang menghadiri langsung rapatnya, tidak boleh diwakilkan. Berdasarkan informasi dari pejabat mewakili (rapat), bupati sedang isolasi mandiri,” jelasnya.
Rapat Konsolidasi Penanganan COVID-19 kabupaten/kota di Provinsi Lampung, Arinal meminta pemerintah kabupaten/kota segera mempercepat realisasi anggaran insentif tenaga kesehatan, percepatan vaksinasi dan merespons dengan cepat terkait penanganan COVID-19.
“Posko desa yang berada di kabupaten lebih dioptimalkan dan pemenuhan kebutuhan oksigen segera ditindaklanjuti. Saat ini Pemerintah Provinsi Lampung telah menjalin kerjasama dengan beberapa perusahaan untuk pemenuhan kebutuhan oksigen medis di Provinsi Lampung,” terang Arinal, dilansir IDNTimes.
Ia menambahkan, peningkatan kapasitas tenaga kesehatan juga harus terus ditingkatkan dan terus mengikuti dinamika di lapangan, sehingga dalam penanganan Covid-19 dapat ditangani dengan maksimal.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Reihana, mengatakan, Bed Occupancy Rate (BOR) per 25 Juli 2021 terjadi penurunan cukup signifikan yaitu sebesar 76,78 persen. Pekan lalu sempat mencapai angka 86 persen.
Terkait pemenuhan kebutuhan obat dan oksigen Pemprov Lampung terus berupaya untuk melakukan pemenuhan dengan terus berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat.
Pasokan oksigen medis saat ini masih harus ditambah dan telah ditempuh upaya melalui bantuan dari berbagai pihak.
Ia merinci, PT. Pusri menyatakan siap mendukung oksigen medis dengan kapasitas 3 ton per hari atau setara 500 tabung.
Sementara PT Natarang Mining siap mendukung pemenuhan oksigen medis dengan kapasitas produksi 2 ton per hari.
Begitu juga PT. Bumi Waras siap mendukung pemenuhan oksigen medis sebanyak 4 ton per hari, PT Aneka Gas Industri (Samator) siap mendukung pemenuhan oksigen medis namun sangat memerlukan bantuan penyediaan tabung untuk dapat menyalurkannya.
Begitu juga PT. Lampung Gas mendukung oksigen medis sebesar 6 ton per hari, Krakatau Steel sebanyak 200 tabung/hari dan PT. Buana Cipta Niaga mendukung suplai oksigen sebesar 4 ton per hari.
Sekretaris Daerah Fahrizal Darminto menyampaikan, pihaknya sudah membentuk Satgas oksigen medis untuk penanganan COVID-19 dan percepatan penyaluran Bantuan Sosial.
Namun terkait masalah ketersediaan oksigen medis, beberapa perusahaan mengharapkan dukungan pemerintah Provinsi Lampung untuk dapat mendorong pemerintah pusat, terkait pemenuhan bahan baku oksigen medis berupa liquid oksigen.
Itu lantaran kapasitas Isotank untuk menampung liquid oksigen cukup tersedia.
Kabupaten/Kota mengharapkan agar bantuan oksigen dapat direalisasikan dalam bentuk tabung portable sehingga dapat langsung digunakan.
Dalam waktu dekat gubernur berencana meninjau secara langsung beberapa instalasi penyedia gas oksigen di Provinsi Lampung. (*)
Foto: Rapat Konsolidasi Penanganan COVID-19 kabupaten/kota di Provinsi Lampung bersama Forkopimda dan bupati/wali kota digelar secara virtual di Rumah Dinas Gubernur Mahan Agung, Senin (26/7/2021). (Diskominfotik Lampung).