Lampongonline.com, Jakarta –– Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Kimia Farma akan meluncurkan vaksin Covid-19 berbayar alias tidak gratis.
Anggota DPR dari Fraksi Demokrat, Irwan mengatakan program vaksinasi Covid-19 berbayar atau Gotong Royong menipu dan menjajah rakyat di tengah pandemi virus corona.
Menurutnya, pemerintah seharusnya tidak membuat kebijakan yang memeras keringat rakyat dengan dalih gotong royong.
“Gotong royong itu mulia. Tapi dagang vaksin dengan alasan gotong royong itu menipu rakyat di tengah derita pandemi,” kata Irwan, Senin (12/7/2021).
Dia menyebut pelaksanaan program vaksinasi di tengah pandemi merupakan tugas negara, sebagaimana amanat konstitusi yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 45).
Menurutnya, jika stok vaksin Covid-19 berlimpah, pemerintah seharusnya mendistribusikan vaksin tersebut secara masif ke sejumlah daerah.
Politikus Partai Demokrat itu pun meminta pemerintah segera menghentikan rencana pelaksanaan program vaksin berbayar.
“Mengapa negara harus jualan vaksin pada rakyatnya. BUMN itu badan usaha milik negara yang artinya juga milik rakyat. Ini penjajahan pada rakyat sendiri di tengah derita pandemi. Harus dihentikan,” tegas Irwan, dilansir CNNIndonesia.
Sebelumnya, pemerintah menetapkan vaksin berbayar atau Gotong Royong.
Vaksin Covid-19 dalam skema ini dijual dengan harga Rp321.660 per dosisi dan tarif pelayanan maksimal sebesar Rp117.910 per dosis.
Ketentuan tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) Nomor 19 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Covid-19.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan vaksinasi Gotong Royong salah satu upaya untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi Covid-19.
Vaksinasi Gotong Royong individu, kata Nadia, tak wajib dan juga tak akan menghilangkan hak masyarakat untuk memperoleh vaksin gratis. Vaksinasi Gotong Royong individu ini akan menggunakan vaksin merek Sinopharm.
Rencananya vaksinasi berbayar mulai dihelat hari ini. Namun, Kimia Farma memutuskan menunda penyelenggaraan vaksin berbayar dengan alasan memperpanjang masa sosialisasi.
“Kami mohon maaf karena jadwal vaksinasi Gotong Royong Individu yang semula dimulai hari Senin, 12 Juli 2021 akan kami tunda hingga pemberitahuan selanjutnya,” kata Sekretaris Perusahaan Kimia Farma Ganti Winarno Putro. (*)
Foto: Ilustrasi/Istimewa