Lampongonline.com, Bandar Lampung – Bekas Bupati Lampung Timur Satono yang juga buronan kelas kakap Kejaksaan Tinggi Lampung kasus korupsi, Satono (68), meninggal di Jakarta, Senin (12/7/2021) subuh.
Jenazah Satono rencananya dimakamkan di kampung halamannya, Pekalongan, Lampung Timur.
“Belum banyak info yang dapat kami sampaikan. Atas nama keluarga kami meminta maaf atas salah dan khilaf Almarhum semasa hidup dan saat menjabat Bupati Lampung Timur,” kata mantan ajudan Satono, Kistam, melalui sambungan telepon dari Sukadana, Lampung Timur.
Semasa hidupnya, Satono adalah buronan kelas kakap kasus korupsi yang menjadi buruan Kejati Lampung.
Satono merupakan terpidana kasus korupsi APBD Lampung Timur sebesar Rp 119 miliar, dilansir Suaralampung.
Kasus hukum Satono sudah sampai tingkat kasasi, dimana majelis hakim memvonisnya pidana penjara selama 15 tahun.
Setelah itu Satono kabur dan tidak pernah tertangkap hingga kabar wafatnya beredar.
Kejati Lampung pernah mengendus Satono berada di salah satu rumah kerabatnya, kawasan Bandar Lampung.
Satono divonis 15 tahun penjara karena terbukti korupsi APBD Lampung Timur sebesar Rp119 miliar.
Satono kabur bersama terpidana korupsi APBD Lampung Timur dan Lampung Tengah, Sugiarto Wiharjo alias Alay pada 2014, sejak Kejati Lampung menerima putusan Mahkamah Agung (MA).
Dalam putusan MA, Alay divonis 18 tahun penjara.
Namun, Alay akhirnya ditangkap Tim Intel Kejati Bali di kawasan wisata Tanjung Benoa, Nusa Dua, Badung, Bali, Rabu (6/2/2019).
Kerugian negara akibat ulah bos BPR Tripanca Group ini mencapai Rp108 miliar. (*)
Foto: Bekas Bupati Lampung Timur, Satono. (Istimewa)
