Lampongonline.com, Bandar Lampung – Lampung menjadi salah satu provinsi yang mengalami lonjakan kasus Covid-19 dan harus memperketat PPKM.
Saat ini jumlah kasus Covid-19 di Lampung sebanyak 23.302 orang, dengan pasien sembuh 19.046 orang, kasus meninggal 1.139 orang, dan kasus aktif 1.139 orang.
“Lampung menjadi pintu masuk antara Jawa dan Sumatra, sehingga harus ada pengawasan khusus di pintu-pintu masuk, untuk menurunkan mobilitas masyarakat,” ujar Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, dalam taklimat media virtual, Rabu (7/7/2021).
Selain itu, dia juga meminta pemerintah secara tegas melarang mobilitas dari Jawa ke Lampung, demi menurunkan risiko penularan virus corona.
“Selama ini, banyak masyarakat dari Jawa yang datang ke Lampung untuk mencari pekerjaan, terutama ketika masa pandemi Covid-19,” jelas Arinal, dilansir CNBCIndonesia.
Agar Lampung bisa terjaga, karena banyak warga dari pulau Jawa melihat Lampung ini aman dan mencari pekerjaan di sini,
“Akibatnya akan semakin banyak penularan dan pasien tanpa gejala. Jadi kami minta agar pintu masuk bisa kami jaga, Bakauheuni harus dijaga,” tegas Arinal.
Selama ini, lanjut gubernur, masih banyak warga dari Jawa dan provinsi di Sumatra lain yang masuk ke Lampung, tanpa sepengetahuan pemda setempat.
Hal ini harus menjadi perhatian. Apalagi saat ini tingkat keterisian rumah sakit untuk perawatan pasien Covid-19 di Lampung telah mencapai 80%.
Hingga saat ini dari anggaran Rp 138 miliar untuk penanganan Covid-19 baru termanfaatkan Rp 14 miliar.
“Untuk menurunkan tingkat laju penularan dan meningkatkan kapasitas rumah sakit, meningkatkan kapasitas testing hingga menyiapkan RS darurat. Kami juga menyiapkan RS darurat di Wisma Haji dengan kapasitas 250 tempat tidur,” kata Arinal.
Pemprov Lampung, lanjut gubernur, juga akan meningkatkan tingkat tracing menjadi 1 berbanding 15, dan mulai mendistribusikan alat antigen dan oksigen ke puskesmas dan rumah sakit.
Saat ini pihaknya juga sedang gencar melakukan vaksinasi kepada masyarakat, untuk menurunkan tingkat risiko.
Arinal mencatat Provinsi Lampung masih kekurangan 12.503 dosis vaksin dan diharapkan segera ada tambahan dari pemerintah pusat.
Gubernur pun mengingatkan dinas kesehatan daerah untuk menyiapkan fasilitas di RS dan fasilitas kesehatan.
Sebab, selama ini masih banyak kabupaten yang mengirimkan pasiennya ke kabupaten yang lain.
Hal itu menimbulkan kekhawatiran jika ada lonjakan kasus terutama bagi faskes yang tidak siap. (*)
Foto: Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi (Istimewa)